Biaya Langsung Konvensi Air Balas Kapal & Zona Pertukaran




Oleh : Ir. Sjaifuddin Thahir, MSc.
Praktisi Maritim Indonesia
Mobile : 0817188831

Banyak pemilik kapal bertanya soal biaya-biaya apa yang akan timbul bila menerapkan konvensi air ballas ini. Saya coba menulis biaya Biaya langsung yang akan timbul dalam penerapan konvensi air balas kapal sedang dipikirkan oleh para pemilik kapal. Tentu tidak termasuk biaya pembelian alat BWMS dan instalasinya yang memang cukup berat bagi pemilik kapal.

Karena biaya ballasting kapal yang saat ini boleh dibilang cukup murah bisa dicover dengan biaya operasional kapal. Biaya untuk melakukan pertukaran air balas kapal tanpa penerapan konvensi air balas dirasa tidak memberatkan bagi pemilik kapal, namun dengan adanya penerapan konvensi air balas ini maka akan muncul biaya-biaya langsung terutama biaya tambahan yang diakibatkan oleh adanya proses pemompaan air balas kapal dan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pemilik kapal, karena kapal harus melakukan perjalanan tidak sesuai dengan passage way yang telah ditetapkan oleh kapten.

Kapal harus melakukan perjalanan deviasi dari rute seperti biasanya menjadi perjalanan kapal untuk dapat mencapai zona pertukaran air balas yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan regulasi nasional. Ini merupakan potensi pendapatan negara atas penetapan dan pererapan perairan laut Indonesia sebagai zona pertukaran air balas kapal terutama bagi kapal-kapal yang berbebdera asing. Namun juga bisa tidak berbayar.

Biaya pemompaan air balas kapal dan biaya kapal akibat pelayaran kapal yang tertunda dipastikan akan meningkat, karena kapal diharuskan melakukan proses pertukaran air balas kapal saat beroperasi di perairan di luar negeri:

Biaya pemompaan air balas: bisa terdiri dari biaya tambahan bahan bakar karena proses pertukanan air balas, biaya tambahan energi untuk kelistrikan kapal dan biaya tenaga kerja pelaut untuk waktu proses pertukaran air balas bertambah dan biaya perawatan mesin-mesin, electro-motor dan pompa yang terkait dengan penggunaan pompa air balas kapal; dan

Biaya keterlambatan kapal akibat pertukanan air balas: bisa terdiri dari biaya deviasi rute pelayaran kapal menuju zona pertukaran dan biaya penundaan yang terkait dengan keharusan kapal berlayar ke area pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan regulasi nasional yang berlaku atau biaya kapal harus memperlambat kecepatannya saat melakukan pemompaan air balas dilakukan.

Biaya pemompaan air balas kapal
Dengan menggunakan angka pemompaan dari Australia, namanya Centre for International Economics (CIE)-2007, biaya pemompaan air balas kapal diperkirakan sebesar €0,04 per ton (Rp. 585,- per ton), sebagai contoh perhitungan kapal dengan DWT di atas 10.000 ton dan kapasitas pemompaan 3.100 ton, pemilik kapal harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar €108 (Rp. 1.575.000,-) untuk setiap jam perjalanan. CIE(2007) memberikan perkiraan biaya tambahan ini sekitar €481 (Rp. 7.000.000,-) per pelayaran.

Demikian juga kerugian akan waktu pelayaran. Jumlah waktu pelayaran yang dibutuhkan untuk memompa air balas kapal juga menentukan berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik kapal. Biaya ini adalah biaya tambahan yang dikeluarkan yang merupakan fungsi dari kemampuan pemompaan kapal.
Makin baik performa pompa air balas kapal maka makin ekonomis dan makin menurun performa pompa air balas kapal maka biaya akan semakin tinggi. Baik itu pemompaan air balas kapal untuk mengalirkan air balas dari tangki ke tangki atau atau tangki air balas kapal dikosong dan air keluar ke laut atau air laut diisikan ke tangki balas kapal.

Apalagi proses pertukaran pengosongan tangki balas mempersyaratkan untuk pengosongan tangki balas kapal 100% dan kemudian tangki balas harus diisi ulang dengan air laut.  Bila menggunakan metode pertukaran “flow-through method of exchange”, air laut dipompa dari bawah kapal melalui sea chest untuk menggantikan dan memaksa keluar air balas kapal yang ada. Maka volume air balas yang dimasukkan harus tiga kali kapasitas tangki balas kapal (300%) dan harus dipompa keluar.

Munculnya biaya keterlambatan akibat pertukaran air balas.

Biaya keterlambatan atau penundaan pelayaran yang terkait dengan proses pertukaran air balas kapal dapat bervariasi tergantung pada perjalanan kapal dan alat pengelolaan air balas yang dipakai.

Semakin jauh jalur pelayaran kapal tentu kapal harus mencapai zona pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah, semakin tinggi biaya penundaan atau biaya keterlambatannya.

Ada dua komponen untuk biaya keterlambatan atau tertundanya pelayaran kapal:

komponen pertama yaitu biaya kapal akibat kapal harus pindah bergerak, kapal harus menambah waktu pelayarannya karena kapal harus melakukan perjalanan lebih jauh; dan komponen kedua yaitu biaya jalur pelayaran tentu lebih jauh, dimana kapal harus memasuki zona pertukaran, semakin sedikit waktu yang tersedia untuk melakukan proses pertukaran air balas saat di zona tersebut.

Sebagai ilustrasi bahwa biaya tambahan untuk dapat mencapai zona pertukaran misalnya pada perairan 50 mil, 12 mil dan 3 mil dari pantai, dicoba dihitung bahwa dampak jarak pertukaran terhadap biaya sesuai Sumber data CIE (2007) untuk jarak:
·         50 mil laut biaya keterlambatan meningkat 32,2 94%,
·         12 mil laut biaya ketermabatan meningkat sebesar     16,9 88% dan
·         3 mil laut biaya keterlambatan meningkat 13,4 85%.

Jadi biaya pemompaan dan biaya penundaan dipastikan akan timbul untuk proses pertukaran air balas kapal. Biaya penundaan yang terkait dengan pertukaran air balas kapal akan bervariasi sesuai dengan perjalanan dan alat pengelolaan air balas yang dipakai.

Semoga bermanfaat

Komentar